Desa Bogoran

Mendung menyelimuti jalan setapak yang menghubungkan Desa Bogoran dan Desa Bendoagung. Terkadang gerimis menggoda, dengan lembut mengguyur para pekerja. Namun tidak melarutkan semangat yang terlanjur melekat.

Setelah menyelesaikan kegiatan PKT normalisasi parit, Pemerintah Desa Bogoran kembali melanjutkan PKT yang lain, yaitu pembangunan jalan hubung Desa bogoran dan Desa Bendoagung. Jalan tersebut terdapat di RT 09 RW 05 Dusun Branjang. Awalnya, jalan tersebut adalah jalan setapak yang dikelilingi ladang masyarakat dan hutan pinus perhutani. Oleh karena itu sebelum kegiatan dilakukan, pemerintah desa melalui TPK meminta ijin untuk melakukan pembangunan.

PKT pembangunan jalan ini diketuai oleh Suwito (Kasi Kesra). Pihaknya menjelaskan bahwa para pekerja pada kegiatan tersebut adalah warga sekitar, yaitu warga RT 09, RT 10, RT 37, RT 24, dan RT 23. Kebijakan ini diambil karena jalan tersebut selain mengarah ke Desa Bendoagung juga mengarah ke 5 RT tersebut.

Nursalim ketua RT 37 yang juga ikut bekerja menceritakan warganya sangat setuju dengan kegiatan pelebaran jalan. Beliau mengaku dibayar Rp 70.000,00 setiap harinya. Jumlah tersebut sangat besar bagi warga. Rata-rata pekerjaan warga adalah pekebun, petani, penyadap getah pinus, dan serabutan. Pelebaran jalan tentunya akan memudahkan warga dalam melakukan aktifitas pekerjaan mereka. Jalan yang dulu harus ditempuh dengan jalan kaki kini dapat dilalui motor dan pick up. Meski demikian, warga harus hati-hati pada musim hujan karena kondisi jalan yang masih tanah. Nursalim juga berharap jalan yang sudah dilebarkan kemudian di rabat pada tahun berikutnya.